Suratini dinamai juga dengan Iqra' atau Al Qalam. • Bacaan Surat Al-Mulk (Juz Amma) Lengkap Arab, Latin dan Terjemahannya, Dihindarkan dari Siksa Neraka. Berikut Bacaan Surat Al-Alaq (Juz Amma) Lengkap 19 Ayat Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya: Surah ke-96: Al 'Alaq. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
نٓ ۚ وَٱلْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ Arab-Latin Nūn, wal-qalami wa mā yasṭurụnArtinya Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, Al-Mulk 30 ✵ Al-Qalam 2 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Penting Terkait Dengan Surat Al-Qalam Ayat 1 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qalam Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai tafsir penting dari ayat ini. Diketemukan pelbagai penjelasan dari para ahli tafsir terkait kandungan surat Al-Qalam ayat 1, sebagiannya sebagaimana berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia1-4. Nun, pembicaraan tentang huruf-huruf terpenggal telah hadir di awal Surat al-baqarah. Allah bersumpah dengan pena yang dengannya para malaikat dan manusia menulis, dan dengan apa yang mereka tulis, berupa kebaikan, manfaat dan ilmu-ilmu, kamu wahai rasul bukan orang yang lemah akal dan bodoh pendapat karena nikmat Allah berupa kenabian dan kerasulan. Sesungguhnya kamu, atas beban berat yang kamu pikul selama menyampaikan risalah, akan mendapatkan pahala yang besar yang tidak dikurangi dan tidak terputus, dan sesungguhnya kiamu wahai Rasul benar-benar memilki akhlak yang agung, yaitu akhlak-akhlak yang dikandung al-Quran. Pelaksanaan terhadap al-Quran merupakan ciri khusus Rasulullah, beliau melaksanakan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram1. Nūn. Pembahasan tentang huruf-huruf semacam ini sudah ada di awal surah Al-Baqarah. Allah bersumpah dengan pena dan bersumpah dengan apa yang ditulis oleh manusia dengan pena mereka.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah1. Surat ini diawali dengan huruf Nun ن, dan ini adalah surat terakhir yang diawali dengan huruf-huruf muqattha’ah; dan hikmah dari penyebutan huruf-huruf ini adalah untuk menunjukkan mukjizat al-Qur’an, dan ia merupakan kitab yang tersusun dari huruf-huruf ini. Kemudian Allah bersumpah dengan pena dan apa yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah1. نٓ ۚ Nun Ini adalah termasuk huruf-huruf muqattha’ah, sebagaimana yang ada di permulaan banyak surat. وَالْقَلَمِdemi qalam Allah bersumpah dengan pena karena digunakan sebagai alat untuk menjelaskan, dan ini mencakup seluruh pena untuk menulis. وَمَا يَسْطُرُونَdan apa yang mereka tulis Yakni ilmu-ilmu yang ditulis manusia dengan pena.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri SuriahSurah Al-Qalam Keutamaan Surah ini termasuk di antara surah-surah Al-Qur’an yang pertama diturunkan di Mekah. Sesungguhnya surah ini diturunkan sebagaimana dikatakan Ibnu Abbas “{Iqra’ bismi rabbika}, kemudian surah ini, lalu Al-Muzammil, dan selanjutnya Al-Muddatsir” 1. Nun untuk menantang orang kafir agar mendatangkan sesuatu yang serupa dengan Al-Qur’an atau sebagian darinya yang menyerupai huruf ini. Ini adalah salah satu materi dalam bahasa mereka yang mana mereka menyombongkan diri bahwa mereka adalah manusia paling fasih di dalamnya. Aku bersumpah demi pena yang mereka gunakan untuk menulis, yang digunakan manusia untuk menulis dan yang digunakan malaikat untuk menulis amal makhluk Allah. Hal itu untuk mengagungkan aktifitas menulis yang merupakan salah satu alat mendapatkan pengetahuan📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahNūn. Demi pena} Aku bersumpah demi pena yang digunakan menulis oleh para malaikat dan manusia {dan apa yang mereka tuliskan} Aku bersumpah demi apa yang mereka tulis berupa kebaikan, kemanfaatan, dan ilmuMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H1-2. Allah bersumpah dengan pena yang merupakan kata benda umum isim jenis yang mencakup seluruh macam pena yang dipakai untuk mencatat berbagai disiplin ilmu dan dipakai untuk menulis prosa dan puisi. Pena dan perkataan apa saja yang ditulis dengan pena merupakan salah satu tanda-tanda kebesaran Allah yang besar, yang berhak untuk dijadikan obyek sumpah Allah atas terbebasnya Nabi Muhammad dari sifat gila yang dituduhkan pada beliau oleh musuh-musuh beliau. Sumpah Allah ini menafikan sifat gila yang dituduhkan itu karena nikmat dan kebaikan RabbNya, karena Dia menganugerahkan akal yang sempurna, pandangan yang arif, dan perkataan yang fasih yang merupakan hal terbaik yang ditulis pena dan dicatat oleh manusia. Dan itulah kebahagiaan di dunia.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Qalam ayat 1 Ayat ini dimulai dengan huruf Al Muqatha’ah di awal surat. Allah bersumpah dengan Qalam yang dengannya dinamakan surat ini. Al Qalam adalah Ismu Jinsi yang umum, yang mengandung atas setiap alat untuk menulis pena yang digunakan untuk menggores menulis buku. Dan Allah bersumpah dengan apa yang dikehendaki dari makhluknya. Adapun manusia maka haram bagi mereka bersumpah dengan selain Allah, sebab tidak ada yang lebih agung daripada Allah. Sumpah ini adalah bagian dari pemuliaan, pengagungan dan penghormatan bagi pena.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, alat yang digunakan untuk mencatat di Lauh Mahfuzh segala sesuatu yang terjadi sampai hari Kiamat. Ada pula yang menafsirkan qalam pena di sini dengan semua pena yang digunakan untuk mencatat ilmu. Allah Subhaanahu wa Ta'aala bersumpah dengan pena dan apa yang mereka tulis karena hal itu termasuk tanda-tanda kekuasaan Allah yang besar yang berhak Allah bersumpah dengannya untuk menunjukkan kebersihan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dari tuduhan yang dilemparkan oleh musuh-musuh Beliau seperti tuduhan gila. Maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menafikan sifat gila dari Beliau karena nikmat Allah dan ihsan-Nya, yaitu dikaruniakan kepadanya akal yang sempurna, pandangan yang bagus dan kata-kata yang tepat yang paling baik untuk ditulis. Hal ini merupakan kebahagiaan untuk Beliau di dunia, selanjutnya kebahagiaan untuk Beliau di akhirat sebagaimana diterangkan di ayat selanjutnya adalah bahwa untuk Beliau pahala yang besar yang tidak akan putus, karena amal Beliau yang saleh dan akhlaknya yang sempurna. Oleh karena itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.” Baik natsr tulisan bebas maupun nazhm tulisan bersusun seperti syair.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qalam Ayat 11-4. Akhir surah sebelumnya, berbicara tentang dua kelompok yang saling bertolak belakang. Satu dibinasakan dan satu diselamatkan. Di awal surah ini dijelaskan sifat siapa yang akan mendapat keselamatan dan siapa yang akan mendapat azab. N'n. Demi pena yang biasa digunakan untuk menulis oleh malaikat atau oleh siapa pun, dan juga demi apa yang mereka tuliskan. Dengan karunia tuhanmu yang berupa risalah dan nubuwah, engkau, wahai nabi Muhammad sekali-kali bukanlah orang gila sebagaimana yang dituduhkan oleh kaum musyrik. Dan sesungguhnya berkat perjuangan dan kesabaranmu engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. Karena tuhanmu yang mendidikmu dengan akhlak Al-Qur'anMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian beraneka penjabaran dari berbagai mufassirin berkaitan kandungan dan arti surat Al-Qalam ayat 1 arab-latin dan artinya, moga-moga bermanfaat untuk kita bersama. Bantu dakwah kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Bacaan Cukup Sering Dibaca Nikmati ratusan topik yang cukup sering dibaca, seperti surat/ayat Thaha, Al-Anfal, An-Nisa 146, Al-Baqarah 168, An-Nur 26, An-Nisa 29. Serta Al-Jumu’ah 10, Al-Baqarah 152, Al-Jatsiyah, Ali Imran 110, Al-Insyirah 6, Al-Ahzab 56. ThahaAl-AnfalAn-Nisa 146Al-Baqarah 168An-Nur 26An-Nisa 29Al-Jumu’ah 10Al-Baqarah 152Al-JatsiyahAli Imran 110Al-Insyirah 6Al-Ahzab 56 Pencarian apa isi pesan dalam surah luqman ayat 18, al-hujurat/4913, terjemah surah al insyirah, manfaat melakukan amal saleh berdasarkan surat an-nahl ayat 97 adalah, albaqoroh ayat 185 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Kumpulan berita surat al qalam - SURAT Al-Haqqah Ayat 1-52 Arab, latin dan terjemahannya dapat dibaca berikut di bawah ini. News; Finance; Lifestyle; Celebrity; Bola; Sports; Techno; SURAT Al-Haqqah Ayat 1-52 Arab, latin dan terjemahannya dapat dibaca berikut di bawah ini. Tausyiah. 30 Agustus 2021.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID m3c7VHg5lZlyHCnUV8-XDVV7F2TycT8z_dn4LgVW6nUUaz5vh38Qkw==
ReadSurah al-qalam Pen complete with Arabic, Latin, Audio & English translations. Produk 1. Al-Qur'an Indonesia 2. Al-Qur'an English 3. Asmaul Husna 4. Kamus Bahasa Inggris 5. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) 6. Kamus Bahasa Gaul 7 Al-Qur'an English Surat al-qalam (Pen)
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID kUMyYlXzfOBxbLH3gOKPiNEmaYq2dWih4U8ojB8SQIPijL3lc-5EPw==
QS68:12 Quran Surat Al Qalam Ayat 12 terjemah bahasa indonesia oleh kementrian agama republik indonesia (Kemenag) atau departemen agama (Depag) Muhammad Quraish Shihab, tafsir jalalain (Jalal ad-Din al-Mahalli dan Jalal ad-Din as-Suyuti. disertai juga dengan terjemahan bahasa malaysia oleh Abdullah Muhammad Basmeih. Al Qalam dalam bahasa arab ditulis سورة الـقـلـم yang berarti
السلام علیکم…! ہم نے اپنا یوٹیوب چینل کا افتتاح کیا ہے. جس میں ہم روزانہ کی بنیاد پر مختلف تاریخی واقعات، نعت، فضائل، وظائف اور بہت کچھ اپ لوڈ کریں گے. ہمارے چینل کو سبسکرائب کریں تاکہ آپ اس سے مستفید ہو سکیں اور ہماری حوصلہ افزائی ہو. جزاک اللہ We have started our YouTube Channel where we will daily upload videos on different topics like Waqiyat, Wazaif, Fazail, Naats etc. Click here to visit our YouTube Channel and Subscribe
TRIBUNNEWSCOM - Simak bacaan surat Al Qalam ayat 1-26 dilengkapi tulisan Arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesia. Surat Al Qalam terdiri dari 52 ayat yang memiliki arti "Pena". Al Qalam
1 نۤ ۚوَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُوْنَۙ nūn, wal-qalami wa mā yasṭurụn Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan, 2 مَآ اَنْتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُوْنٍ mā anta bini'mati rabbika bimajnụn dengan karunia Tuhanmu engkau Muhammad bukanlah orang gila. 3 وَاِنَّ لَكَ لَاَجْرًا غَيْرَ مَمْنُوْنٍۚ wa inna laka la`ajran gaira mamnụn Dan sesungguhnya engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. 4 وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ wa innaka la'alā khuluqin 'aẓīm Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. 5 فَسَتُبْصِرُ وَيُبْصِرُوْنَۙ fa satubṣiru wa yubṣirụn Maka kelak engkau akan melihat dan mereka orang-orang kafir pun akan melihat, 6 بِاَيِّىكُمُ الْمَفْتُوْنُ bi`ayyikumul-maftụn siapa di antara kamu yang gila? 7 اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖۖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ inna rabbaka huwa a'lamu biman ḍalla 'an sabīlihī wa huwa a'lamu bil-muhtadīn Sungguh, Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah yang paling mengetahui siapa orang yang mendapat petunjuk. 8 فَلَا تُطِعِ الْمُكَذِّبِيْنَ fa lā tuṭi'il-mukażżibīn Maka janganlah engkau patuhi orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah. 9 وَدُّوْا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُوْنَۚ waddụ lau tud-hinu fa yud-hinụn Mereka menginginkan agar engkau bersikap lunak maka mereka bersikap lunak pula. 10 وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِيْنٍۙ wa lā tuṭi' kulla ḥallāfim mahīn Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina, 11 هَمَّازٍ مَّشَّاۤءٍۢ بِنَمِيْمٍۙ hammāzim masysyā`im binamīm suka mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah, 12 مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ اَثِيْمٍۙ mannā'il lil-khairi mu'tadin aṡīm yang merintangi segala yang baik, yang melampaui batas dan banyak dosa, 13 عُتُلٍّۢ بَعْدَ ذٰلِكَ زَنِيْمٍۙ 'utullim ba'da żālika zanīm yang bertabiat kasar, selain itu juga terkenal kejahatannya, 14 اَنْ كَانَ ذَا مَالٍ وَّبَنِيْنَۗ ang kāna żā māliw wa banīn karena dia kaya dan banyak anak. 15 اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِ اٰيٰتُنَا قَالَ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَۗ iżā tutlā 'alaihi āyātunā qāla asāṭīrul-awwalīn Apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepadanya, dia berkata, “Ini adalah dongeng-dongeng orang dahulu.” 16 سَنَسِمُهٗ عَلَى الْخُرْطُوْمِ sanasimuhụ 'alal-khurṭụm Kelak dia akan Kami beri tanda pada belalainya. 17 اِنَّا بَلَوْنٰهُمْ كَمَا بَلَوْنَآ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِۚ اِذْ اَقْسَمُوْا لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِيْنَۙ innā balaunāhum kamā balaunā aṣ-ḥābal-jannah, iż aqsamụ layaṣrimunnahā muṣbiḥīn Sungguh, Kami telah menguji mereka orang musyrik Mekah sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah pasti akan memetik hasilnya pada pagi hari, 18 وَلَا يَسْتَثْنُوْنَ wa lā yastaṡnụn tetapi mereka tidak menyisihkan dengan mengucapkan, “Insya Allah”. 19 فَطَافَ عَلَيْهَا طَاۤىِٕفٌ مِّنْ رَّبِّكَ وَهُمْ نَاۤىِٕمُوْنَ fa ṭāfa 'alaihā ṭā`ifum mir rabbika wa hum nā`imụn Lalu kebun itu ditimpa bencana yang datang dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur. 20 فَاَصْبَحَتْ كَالصَّرِيْمِۙ fa aṣbaḥat kaṣ-ṣarīm Maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita, 21 فَتَنَادَوْا مُصْبِحِيْنَۙ fa tanādau muṣbiḥīn lalu pada pagi hari mereka saling memanggil. 22 اَنِ اغْدُوْا عَلٰى حَرْثِكُمْ اِنْ كُنْتُمْ صَارِمِيْنَ anigdụ 'alā ḥarṡikum ing kuntum ṣārimīn ”Pergilah pagi-pagi ke kebunmu jika kamu hendak memetik hasil.” 23 فَانْطَلَقُوْا وَهُمْ يَتَخَافَتُوْنَۙ fanṭalaqụ wa hum yatakhāfatụn Maka mereka pun berangkat sambil berbisik-bisik. 24 اَنْ لَّا يَدْخُلَنَّهَا الْيَوْمَ عَلَيْكُمْ مِّسْكِيْنٌۙ al lā yadkhulannahal-yauma 'alaikum miskīn ”Pada hari ini jangan sampai ada orang miskin masuk ke dalam kebunmu.” 25 وَّغَدَوْا عَلٰى حَرْدٍ قَادِرِيْنَ wa gadau 'alā ḥarding qādirīn Dan berangkatlah mereka pada pagi hari dengan niat menghalangi orang-orang miskin padahal mereka mampu menolongnya. 26 فَلَمَّا رَاَوْهَا قَالُوْٓا اِنَّا لَضَاۤلُّوْنَۙ fa lammā ra`auhā qālū innā laḍāllụn Maka ketika mereka melihat kebun itu, mereka berkata, “Sungguh, kita ini benar-benar orang-orang yang sesat, 27 بَلْ نَحْنُ مَحْرُوْمُوْنَ bal naḥnu maḥrụmụn bahkan kita tidak memperoleh apa pun,” 28 قَالَ اَوْسَطُهُمْ اَلَمْ اَقُلْ لَّكُمْ لَوْلَا تُسَبِّحُوْنَ qāla ausaṭuhum a lam aqul lakum lau lā tusabbiḥụn berkatalah seorang yang paling bijak di antara mereka, “Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, mengapa kamu tidak bertasbih kepada Tuhanmu.” 29 قَالُوْا سُبْحٰنَ رَبِّنَآ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيْنَ qālụ sub-ḥāna rabbinā innā kunnā ẓālimīn Mereka mengucapkan, “Mahasuci Tuhan kami, sungguh, kami adalah orang-orang yang zalim.” 30 فَاَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ يَّتَلَاوَمُوْنَ fa aqbala ba'ḍuhum 'alā ba'ḍiy yatalāwamụn Lalu mereka saling berhadapan dan saling menyalahkan. 31 قَالُوْا يٰوَيْلَنَآ اِنَّا كُنَّا طٰغِيْنَ qālụ yā wailanā innā kunnā ṭāgīn Mereka berkata, “Celaka kita! Sesungguhnya kita orang-orang yang melampaui batas. 32 عَسٰى رَبُّنَآ اَنْ يُّبْدِلَنَا خَيْرًا مِّنْهَآ اِنَّآ اِلٰى رَبِّنَا رَاغِبُوْنَ 'asā rabbunā ay yubdilanā khairam min-hā innā ilā rabbinā rāgibụn Mudah-mudahan Tuhan memberikan ganti kepada kita dengan kebun yang lebih baik daripada yang ini, sungguh, kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita.” 33 كَذٰلِكَ الْعَذَابُۗ وَلَعَذَابُ الْاٰخِرَةِ اَكْبَرُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ każālikal-'ażāb, wa la'ażābul-ākhirati akbar, lau kānụ ya'lamụn Seperti itulah azab di dunia. Dan sungguh, azab akhirat lebih besar se-kiranya mereka mengetahui. 34 اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِ inna lil-muttaqīna 'inda rabbihim jannātin na'īm Sungguh, bagi orang-orang yang bertakwa disediakan surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya. 35 اَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِيْنَ كَالْمُجْرِمِيْنَۗ a fa naj'alul-muslimīna kal-mujrimīn Apakah patut Kami memperlakukan orang-orang Islam itu seperti orang-orang yang berdosa orang kafir? 36 مَا لَكُمْۗ كَيْفَ تَحْكُمُوْنَۚ mā lakum, kaifa taḥkumụn Mengapa kamu berbuat demikian? Bagaimana kamu mengambil keputusan? 37 اَمْ لَكُمْ كِتٰبٌ فِيْهِ تَدْرُسُوْنَۙ am lakum kitābun fīhi tadrusụn Atau apakah kamu mempunyai kitab yang diturunkan Allah yang kamu pelajari? 38 اِنَّ لَكُمْ فِيْهِ لَمَا تَخَيَّرُوْنَۚ inna lakum fīhi lamā takhayyarụn sesungguhnya kamu dapat memilih apa saja yang ada di dalamnya. 39 اَمْ لَكُمْ اَيْمَانٌ عَلَيْنَا بَالِغَةٌ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِۙ اِنَّ لَكُمْ لَمَا تَحْكُمُوْنَۚ am lakum aimānun 'alainā bāligatun ilā yaumil-qiyāmati inna lakum lamā taḥkumụn Atau apakah kamu memperoleh janji-janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari Kiamat; bahwa kamu dapat mengambil keputusan sekehendakmu? 40 سَلْهُمْ اَيُّهُمْ بِذٰلِكَ زَعِيْمٌۚ sal-hum ayyuhum biżālika za'īm Tanyakanlah kepada mereka, “Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil itu?” 41 اَمْ لَهُمْ شُرَكَاۤءُۚ فَلْيَأْتُوْا بِشُرَكَاۤىِٕهِمْ اِنْ كَانُوْا صٰدِقِيْنَ am lahum syurakā`, falya`tụ bisyurakā`ihim ing kānụ ṣādiqīn Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? Kalau begitu hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka orang-orang yang benar. 42 يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَّيُدْعَوْنَ اِلَى السُّجُوْدِ فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَۙ yauma yuksyafu 'an sāqiw wa yud'auna ilas-sujụdi fa lā yastaṭī'ụn Ingatlah pada hari ketika betis disingkapkan dan mereka diseru untuk bersujud; maka mereka tidak mampu, 43 خَاشِعَةً اَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ۗوَقَدْ كَانُوْا يُدْعَوْنَ اِلَى السُّجُوْدِ وَهُمْ سَالِمُوْنَ khāsyi'atan abṣāruhum tar-haquhum żillah, wa qad kānụ yud'auna ilas-sujụdi wa hum sālimụn pandangan mereka tertunduk ke bawah, diliputi kehinaan. Dan sungguh, dahulu di dunia mereka telah diseru untuk bersujud pada waktu mereka sehat tetapi mereka tidak melakukan. 44 فَذَرْنِيْ وَمَنْ يُّكَذِّبُ بِهٰذَا الْحَدِيْثِۗ سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَۙ fa żarnī wa may yukażżibu bihāżal-ḥadīṡ, sanastadrijuhum min ḥaiṡu lā ya'lamụn Maka serahkanlah kepada-Ku urusannya dan orang-orang yang mendustakan perkataan ini Al-Qur'an. Kelak akan Kami hukum mereka berangsur-angsur dari arah yang tidak mereka ketahui, 45 وَاُمْلِيْ لَهُمْۗ اِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ wa umlī lahum, inna kaidī matīn dan Aku memberi tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh. 46 اَمْ تَسْـَٔلُهُمْ اَجْرًا فَهُمْ مِّنْ مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُوْنَۚ am tas`aluhum ajran fa hum mim magramim muṡqalụn Ataukah engkau Muhammad meminta imbalan kepada mereka, sehingga mereka dibebani dengan utang? 47 اَمْ عِنْدَهُمُ الْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُوْنَ am 'indahumul-gaibu fa hum yaktubụn Ataukah mereka mengetahui yang gaib, lalu mereka menuliskannya? 48 فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُنْ كَصَاحِبِ الْحُوْتِۘ اِذْ نَادٰى وَهُوَ مَكْظُوْمٌۗ faṣbir liḥukmi rabbika wa lā takung kaṣāḥibil-ḥụt, iż nādā wa huwa makẓụm Maka bersabarlah engkau Muhammad terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau seperti Yunus orang yang berada dalam perut ikan ketika dia berdoa dengan hati sedih. 49 لَوْلَآ اَنْ تَدَارَكَهٗ نِعْمَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ لَنُبِذَ بِالْعَرَاۤءِ وَهُوَ مَذْمُوْمٌ lau lā an tadārakahụ ni'matum mir rabbihī lanubiża bil-'arā`i wa huwa mażmụm Sekiranya dia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, pastilah dia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. 50 فَاجْتَبٰىهُ رَبُّهٗ فَجَعَلَهٗ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ fajtabāhu rabbuhụ fa ja'alahụ minaṣ-ṣāliḥīn Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang yang saleh. 51 وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْلِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهٗ لَمَجْنُوْنٌ ۘ wa iy yakādullażīna kafarụ layuzliqụnaka bi`abṣārihim lammā sami'uż-żikra wa yaqụlụna innahụ lamajnụn Dan sungguh, orang-orang kafir itu hampir-hampir menggelincirkanmu dengan pandangan mata mereka, ketika mereka mendengar Al-Qur'an dan mereka berkata, “Dia Muhammad itu benar-benar orang gila.” 52 وَمَا هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَ wa mā huwa illā żikrul lil-'ālamīn Padahal Al-Qur'an itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam. BerikutnyaSurat Al Haqqah
SurahAl-Alaq adalah surah yang ke 96 dalam Al-Quran terdiri atas 19 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Surah ini dinamai Al 'Alaq (segumpal darah), diambil dari perkataan Alaq yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Surat ini dinamai juga dengan Iqra' atau Al Qalam.
نٓ ۚ وَٱلْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَArab-Latin nūn, wal-qalami wa mā yasṭurụnArtinya 1. Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis,مَآ أَنتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُونٍmā anta bini’mati rabbika bimajnụn2. berkat nikmat Tuhanmu kamu Muhammad sekali-kali bukan orang لَكَ لَأَجْرًا غَيْرَ مَمْنُونٍwa inna laka la`ajran gaira mamnụn3. Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍwa innaka la’alā khuluqin aẓīm4. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang وَيُبْصِرُونَfa satubṣiru wa yubṣirụn5. Maka kelak kamu akan melihat dan mereka orang-orang kafirpun akan melihat,بِأَييِّكُمُ ٱلْمَفْتُونُbi`ayyikumul-maftụn6. siapa di antara kamu yang رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَinna rabbaka huwa a’lamu biman ḍalla an sabīlihī wa huwa a’lamu bil-muhtadīn7. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat تُطِعِ ٱلْمُكَذِّبِينَfa lā tuṭi’il-mukażżibīn8. Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah.وَدُّوا۟ لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُونَwaddụ lau tud-hinu fa yud-hinụn9. Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak pula kepadamu.وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِينٍwa lā tuṭi’ kulla ḥallāfim mahīn10. Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina,هَمَّازٍ مَّشَّآءٍۭ بِنَمِيمٍArab-Latin hammāzim masysyā`im binamīmArtinya 11. yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah,مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ أَثِيمٍmannā’il lil-khairi mu’tadin aṡīm12. yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa,عُتُلٍّۭ بَعْدَ ذَٰلِكَ زَنِيمٍutullim ba’da żālika zanīm13. yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya,أَن كَانَ ذَا مَالٍ وَبَنِينَang kāna żā māliw wa banīn14. karena dia mempunyai banyak harta dan تُتْلَىٰ عَلَيْهِ ءَايَٰتُنَا قَالَ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَiżā tutlā alaihi āyātunā qāla asāṭīrul-awwalīn15. Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata “Ini adalah dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala”.سَنَسِمُهُۥ عَلَى ٱلْخُرْطُومِsanasimuhụ alal-khurṭụm16. Kelak akan Kami beri tanda dia di belalainya.إِنَّا بَلَوْنَٰهُمْ كَمَا بَلَوْنَآ أَصْحَٰبَ ٱلْجَنَّةِ إِذْ أَقْسَمُوا۟ لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِينَinnā balaunāhum kamā balaunā aṣ-ḥābal-jannah, iż aqsamụ layaṣrimunnahā muṣbiḥīn17. Sesungguhnya Kami telah mencobai mereka musyrikin Mekah sebagaimana Kami telah mencobai pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akanmemetik hasilnya di pagi hari,وَلَا يَسْتَثْنُونَwa lā yastaṡnụn18. dan mereka tidak menyisihkan hak fakir miskin,فَطَافَ عَلَيْهَا طَآئِفٌ مِّن رَّبِّكَ وَهُمْ نَآئِمُونَfa ṭāfa alaihā ṭā`ifum mir rabbika wa hum nā`imụn19. lalu kebun itu diliputi malapetaka yang datang dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur,فَأَصْبَحَتْ كَٱلصَّرِيمِfa aṣbaḥat kaṣ-ṣarīm20. maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap مُصْبِحِينَArab-Latin fa tanādau muṣbiḥīnArtinya 21. lalu mereka panggil memanggil di pagi hariأَنِ ٱغْدُوا۟ عَلَىٰ حَرْثِكُمْ إِن كُنتُمْ صَٰرِمِينَanigdụ alā ḥarṡikum ing kuntum ṣārimīn22. “Pergilah diwaktu pagi ini ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya”.فَٱنطَلَقُوا۟ وَهُمْ يَتَخَٰفَتُونَfanṭalaqụ wa hum yatakhāfatụn23. Maka pergilah mereka saling لَّا يَدْخُلَنَّهَا ٱلْيَوْمَ عَلَيْكُم مِّسْكِينٌal lā yadkhulannahal-yauma alaikum miskīn24. “Pada hari ini janganlah ada seorang miskinpun masuk ke dalam kebunmu”.وَغَدَوْا۟ عَلَىٰ حَرْدٍ قَٰدِرِينَwa gadau alā ḥarding qādirīn25. Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi orang-orang miskin padahal mereka menolongnya.فَلَمَّا رَأَوْهَا قَالُوٓا۟ إِنَّا لَضَآلُّونَfa lammā ra`auhā qālū innā laḍāllụn26. Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata “Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat jalan,بَلْ نَحْنُ مَحْرُومُونَbal naḥnu maḥrụmụn27. bahkan kita dihalangi dari memperoleh hasilnya”.قَالَ أَوْسَطُهُمْ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ لَوْلَا تُسَبِّحُونَqāla ausaṭuhum a lam aqul lakum lau lā tusabbiḥụn28. Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka “Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih kepada Tuhanmu?”قَالُوا۟ سُبْحَٰنَ رَبِّنَآ إِنَّا كُنَّا ظَٰلِمِينَqālụ sub-ḥāna rabbinā innā kunnā ẓālimīn29. Mereka mengucapkan “Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim”.فَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَلَٰوَمُونَfa aqbala ba’ḍuhum alā ba’ḍiy yatalāwamụn30. Lalu sebahagian mereka menghadapi sebahagian yang lain seraya cela يَٰوَيْلَنَآ إِنَّا كُنَّا طَٰغِينَArab-Latin qālụ yā wailanā innā kunnā ṭāgīnArtinya 31. Mereka berkata “Aduhai celakalah kita; sesungguhnya kita ini adalah orang-orang yang melampaui batas”.عَسَىٰ رَبُّنَآ أَن يُبْدِلَنَا خَيْرًا مِّنْهَآ إِنَّآ إِلَىٰ رَبِّنَا رَٰغِبُونَasā rabbunā ay yubdilanā khairam min-hā innā ilā rabbinā rāgibụn32. Mudah-mudahan Tuhan kita memberikan ganti kepada kita dengan kebun yang lebih baik daripada itu; sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dari Tuhan ٱلْعَذَابُ ۖ وَلَعَذَابُ ٱلْءَاخِرَةِ أَكْبَرُ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَkażālikal-ażāb, wa la’ażābul-ākhirati akbar, lau kānụ ya’lamụn33. Seperti itulah azab dunia. Dan sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka لِلْمُتَّقِينَ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِinna lil-muttaqīna inda rabbihim jannātin na’īm34. Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa disediakan surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi ٱلْمُسْلِمِينَ كَٱلْمُجْرِمِينَa fa naj’alul-muslimīna kal-mujrimīn35. Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa orang kafir?مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَmā lakum, kaifa taḥkumụn36. Atau adakah kamu berbuat demikian bagaimanakah kamu mengambil keputusan?أَمْ لَكُمْ كِتَٰبٌ فِيهِ تَدْرُسُونَam lakum kitābun fīhi tadrusụn37. Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab yang diturunkan Allah yang kamu membacanya?,إِنَّ لَكُمْ فِيهِ لَمَا تَخَيَّرُونَinna lakum fīhi lamā takhayyarụn38. bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu sukai لَكُمْ أَيْمَٰنٌ عَلَيْنَا بَٰلِغَةٌ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ ۙ إِنَّ لَكُمْ لَمَا تَحْكُمُونَam lakum aimānun alainā bāligatun ilā yaumil-qiyāmati inna lakum lamā taḥkumụn39. Atau apakah kamu memperoleh janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari kiamat; sesungguhnya kamu benar-benar dapat mengambil keputusan sekehendakmu?سَلْهُمْ أَيُّهُم بِذَٰلِكَ زَعِيمٌsal-hum ayyuhum biżālika za’īm40. Tanyakanlah kepada mereka “Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil itu?”أَمْ لَهُمْ شُرَكَآءُ فَلْيَأْتُوا۟ بِشُرَكَآئِهِمْ إِن كَانُوا۟ صَٰدِقِينَArab-Latin am lahum syurakā`, falya`tụ bisyurakā`ihim ing kānụ ṣādiqīnArtinya 41. Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? Maka hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka adalah orang-orang yang يُكْشَفُ عَن سَاقٍ وَيُدْعَوْنَ إِلَى ٱلسُّجُودِ فَلَا يَسْتَطِيعُونَyauma yuksyafu an sāqiw wa yud’auna ilas-sujụdi fa lā yastaṭī’ụn42. Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa,خَٰشِعَةً أَبْصَٰرُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ۖ وَقَدْ كَانُوا۟ يُدْعَوْنَ إِلَى ٱلسُّجُودِ وَهُمْ سَٰلِمُونَkhāsyi’atan abṣāruhum tar-haquhum żillah, wa qad kānụ yud’auna ilas-sujụdi wa hum sālimụn43. dalam keadaan pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu di dunia diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan وَمَن يُكَذِّبُ بِهَٰذَا ٱلْحَدِيثِ ۖ سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَfa żarnī wa may yukażżibu bihāżal-ḥadīṡ, sanastadrijuhum min ḥaiṡu lā ya’lamụn44. Maka serahkanlah ya Muhammad kepada-Ku urusan orang-orang yang mendustakan perkataan ini Al Quran. Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan dari arah yang tidak mereka ketahui,وَأُمْلِى لَهُمْ ۚ إِنَّ كَيْدِى مَتِينٌwa umlī lahum, inna kaidī matīn45. dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat تَسْـَٔلُهُمْ أَجْرًا فَهُم مِّن مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُونَam tas`aluhum ajran fa hum mim magramim muṡqalụn46. Apakah kamu meminta upah kepada mereka, lalu mereka diberati dengan hutang?أَمْ عِندَهُمُ ٱلْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُونَam indahumul-gaibu fa hum yaktubụn47. Ataukah ada pada mereka ilmu tentang yang ghaib lalu mereka menulis padanya apa yang mereka tetapkan?فَٱصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُن كَصَاحِبِ ٱلْحُوتِ إِذْ نَادَىٰ وَهُوَ مَكْظُومٌfaṣbir liḥukmi rabbika wa lā takung kaṣāḥibil-ḥụt, iż nādā wa huwa makẓụm48. Maka bersabarlah kamu hai Muhammad terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam perut ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah kepada kaumnya.لَّوْلَآ أَن تَدَٰرَكَهُۥ نِعْمَةٌ مِّن رَّبِّهِۦ لَنُبِذَ بِٱلْعَرَآءِ وَهُوَ مَذْمُومٌlau lā an tadārakahụ ni’matum mir rabbihī lanubiża bil-arā`i wa huwa mażmụm49. Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan رَبُّهُۥ فَجَعَلَهُۥ مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَfajtabāhu rabbuhụ fa ja’alahụ minaṣ-ṣāliḥīn50. Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang يَكَادُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَٰرِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا۟ ٱلذِّكْرَ وَيَقُولُونَ إِنَّهُۥ لَمَجْنُونٌArab-Latin wa iy yakādullażīna kafarụ layuzliqụnaka bi`abṣārihim lammā sami’uż-żikra wa yaqụlụna innahụ lamajnụnArtinya 51. Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata “Sesungguhnya ia Muhammad benar-benar orang yang gila”.وَمَا هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعَٰلَمِينَwa mā huwa illā żikrul lil-ālamīn52. Dan Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh ke-68 al-Qalam, artinya Pena, lengkap ayat 1-52. Kandungan dari surat ini memperlihatkan ilmu dan akhlak Nabi -ṣallallāhu alaihi wa sallam- untuk mendukung beliau setelah gangguan orang-orang musyrik terhadap beliau.
Suratal qalam namanya diambil dari bacaan ayat pertama. Berikut text arab, latin dan artinya: Surat ini diturunkan sesudah surah al 'alaq dan dinamai dengan al qalam (pena) yang diambil dari ayat pertama surat ini serta dinamai dengan surah nun. Source: gbodhi.blogspot.com. Dengan karunia tuhanmu engkau (muhammad) bukanlah orang gila.
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ Arab-Latin Wa innaka la'alā khuluqin 'aẓīmArtinya Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. Al-Qalam 3 ✵ Al-Qalam 5 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Penting Tentang Surat Al-Qalam Ayat 4 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qalam Ayat 4 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah penting dari ayat ini. Ada kumpulan penjabaran dari para pakar tafsir mengenai makna surat Al-Qalam ayat 4, antara lain seperti tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia1-4. Nun, pembicaraan tentang huruf-huruf terpenggal telah hadir di awal Surat al-baqarah. Allah bersumpah dengan pena yang dengannya para malaikat dan manusia menulis, dan dengan apa yang mereka tulis, berupa kebaikan, manfaat dan ilmu-ilmu, kamu wahai rasul bukan orang yang lemah akal dan bodoh pendapat karena nikmat Allah berupa kenabian dan kerasulan. Sesungguhnya kamu, atas beban berat yang kamu pikul selama menyampaikan risalah, akan mendapatkan pahala yang besar yang tidak dikurangi dan tidak terputus, dan sesungguhnya kiamu wahai Rasul benar-benar memilki akhlak yang agung, yaitu akhlak-akhlak yang dikandung al-Quran. Pelaksanaan terhadap al-Quran merupakan ciri khusus Rasulullah, beliau melaksanakan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram4. Dan sesungguhnya kamu berada di atas akhlak yang agung yang dibawa oleh Al-Qur`ān, dan engkau berakhlak dengan nilai-nilai Al-Qur`ān secara sempurna.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah4. Ayat ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad memiliki sifat-sifat yang paling baik dan paling mulia. Pada diri beliau terkumpul akhlak-akhlak terpuji dan sifat-sifat yang terbaik yang ada pada dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah4. وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung Yakni kamu memiliki akhlak yang Allah perintahkan dalam al-Qur’an. Disebutkan dalam hadits shahih dari Aisyah bahwa ia pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah, maka ia menjawab akhlaknya adalah akhlak al-Qur’an.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah4. Sesungguhnya kamu wahai Rasulallah benar-benar berakhlak mulia karena engkau dididik oleh Tuhanmu dalam Al-Quran. Aisyah RA ditanya mengenai akhlak beliau sebagaimana ditetapkan dalam hadits shahih, lalu dia menjawab “Sesungguhnya Akhlak beliau adalah Al-Quran. Tidakkah kamu membaca Al-Quran ayat {Qad aflahal mu’minuun} [Al-Mu’minun 23/1] sampai sepuluh ayat?”📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agungMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H4. Karena itu Allah berfirman, “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” Maksudnya, agung dan tinggi dengan budi pekerti yang dikaruniakan Allah kepadamu. Secara garis besar tentang akhlaknya nabi yang agung dijelaskan oleh siti Aisyah ummul mukminin ketika ditanya tentang akhlak nabi, ia menjawab “akhlaknya adalah Al-quran”. Ini semakna dengan firman Allah “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh” QS. Al-A’rof 199 Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. QS. Ali Imron 159 Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. QS. At-Taubah 128 Dan ayat-ayat lain yang menunjukkan sifat-sifat mulia Rasulullah dan berbagai ayat yang mendorong untuk berakhlak yang baik. Serta Ayat-ayat yang mendorong untuk memiliki akhlak yang baik maka nabi adalah sosok yang paling sempurna dan paling agung dalam hal tersebut, nabi memiliki sifat yang agung dan tinggi dalam semua akhlak baik. Beliau memiliki akhlak yang paling sempurna dan agung. Beliau selalu berada di puncak tertinggi pada masing-masing akhlak baik. Rasulullah adalah sosok lembut, mudah bergaul dan dekat dengan orang, mendatangi undangan orang, memenuhi keperluan orang yang meminta sebagai pelipur lara orang yang meminta, beliau selalu memberi dan tidak menolak dalam keadaan gagal tidak membawa hasil. Apabila sahabat-sahabat beliau menginginkan sesuatu dari Rasulullah, beliau mengiyakan dan mengikuti mereka jika tidak ada halangan. Jika bertekad melakukan sesuatu, beliau tidak pernah memutuskan sendiri, namun berembug dengan para sahabat. Rasulullah adalah sosok yang menerima kebaikan orang, memaafkan kesalahan orang dan selalu memperlakukan teman secara baik dan sempurna. Beliau tidak pernah bermuka musam, tidak pernah berkata kasar, tidak bersikap dingin, tidak pernah terselip lidah, tidak pernah dendam dengan perlakuan dingin orang, namun justru dibalas dengan kebaikan dan beliau sangat penyabar, semoga shalawat dan salam terlimpahkan kepada beliau.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Qalam ayat 4 Allah menjelaskan bahwa Nabi memiliki akhlak yang luhur. Ini adalah persaksian dan pujian dari Allah bagi Rasul ﷺ. Telah ditanya Ummul Mukminin Aisyah tentang akhlak Rasul, maka ia berkata Akhlak Rasul ﷺ adalah Al Qur’an.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, akhlak Beliau adalah seperti yang dikatakan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha, “Kaana khuluquhul Qur’aan,” artinya Akhlak Beliau adalah Al Qur’an. Beliau melakukan apa yang disebutkan dalam Al Qur’an seperti pada ayat-ayat berikut “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” Terj. Al A’raaf 199 “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” Terj. Ali Imran 159 “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” Terj. At Taubah 128 dan ayat-ayat lainnya yang menyebutkan sifat-sifat Beliau yang mulia serta ayat-ayat lainnya yang mendorong untuk berakhlak mulia. Oleh karena itu, Beliau memiliki akhlak yang paling sempurna dan paling agung, dimana tidak ada satu pun akhlak mulia kecuali Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam menduduki peringkat tertinggi. Oleh karena itu, Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam orangnya mudah, dekat dengan manusia, memenuhi undangan orang yang mengundangnya, memenuhi kebutuhan orang yang butuh, memberi orang yang meminta-minta dan tidak mengecewakannya. Apabila para sahabatnya menginginkan suatu perkara dari Beliau, maka Beliau menyetujui mereka serta mengikuti mereka jika tidak ada larangannya, dan jika ingin melakukan suatu langkah, maka Beliau mengajak para sahabatnya bermusyawarah terhadapnya. Beliau menerima orang yang berbuat ihsan dan memaafkan orang yang bersalah dan tidaklah ada orang yang duduk dengan Beliau kecuali Beliau bersikap dengan sikap yang sebaik-baiknya untuk Beliau. Oleh karena itu, Beliau tidak bermuka masam, tidak keras ucapannya, tidak menyembunyikan kegembiraannya, menjaga lisannya dari ucapan yang tidak berguna, tidak membalas orang yang bertindak kasar terhadap diri Beliau, Beliau tidak marah jika diri Beliau disakiti, tetapi marah jika syariat Allah Subhaanahu wa Ta'aala dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qalam Ayat 41-4. Akhir surah sebelumnya, berbicara tentang dua kelompok yang saling bertolak belakang. Satu dibinasakan dan satu diselamatkan. Di awal surah ini dijelaskan sifat siapa yang akan mendapat keselamatan dan siapa yang akan mendapat azab. N'n. Demi pena yang biasa digunakan untuk menulis oleh malaikat atau oleh siapa pun, dan juga demi apa yang mereka tuliskan. Dengan karunia tuhanmu yang berupa risalah dan nubuwah, engkau, wahai nabi Muhammad sekali-kali bukanlah orang gila sebagaimana yang dituduhkan oleh kaum musyrik. Dan sesungguhnya berkat perjuangan dan kesabaranmu engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. Karena tuhanmu yang mendidikmu dengan akhlak Al-Qur'an. 5-6. Maka kelak engkau wahai nabi Muhammad akan melihat dan me-ngetahui, dan mereka yaitu orang-orang kafir itu pun akan melihat dan mengetahui ketika telah jelas kebenaran pada hari kiamat, siapa di antara kamu yang gila engkau atau mereka'.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah sekumpulan penafsiran dari berbagai ahli ilmu terkait makna dan arti surat Al-Qalam ayat 4 arab-latin dan artinya, semoga membawa faidah untuk ummat. Dukung kemajuan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan Link Terbanyak Dibaca Tersedia berbagai materi yang terbanyak dibaca, seperti surat/ayat Al-Baqarah 152, Ali Imran 110, An-Nisa 29, Al-Jumu’ah 10, An-Nisa 146, Al-Baqarah 168. Termasuk Al-Jatsiyah, An-Nur 26, Al-Insyirah 6, Al-Anfal, Thaha, Al-Ahzab 56. Al-Baqarah 152Ali Imran 110An-Nisa 29Al-Jumu’ah 10An-Nisa 146Al-Baqarah 168Al-JatsiyahAn-Nur 26Al-Insyirah 6Al-AnfalThahaAl-Ahzab 56 Pencarian ayat al quran tentang taubat, qs 4 ayat 34, hujurat ayat 12, surah isra ayat 23, qs ar rum ayat 42 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Suratal qalam ayat 4, arab, latin, dan artinya. Al qalam (the pen) suresi 4. Pesan Yang Terkandung Dalam Surat Al Qalam Ayat 4 Brainly Co Id from is a sublime character. (verse 4) the whole universe echoes this unique praise . That is why you are enduring all these hardships in your mission of guiding the people to the
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ نۤ ۚوَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُوْنَۙ Nūn, wal-qalami wa mā yasṭurūna. Nūn. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan, مَآ اَنْتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُوْنٍ Mā anta binimati rabbika bimajnūnin. berkat karunia Tuhanmu engkau Nabi Muhammad bukanlah orang gila. وَاِنَّ لَكَ لَاَجْرًا غَيْرَ مَمْنُوْنٍۚ Wa inna laka la’ajran gaira mamnūnin. Sesungguhnya bagi engkaulah pahala yang tidak putus-putus. وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ Wa innaka laalā khuluqin aẓīmin. Sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung. فَسَتُبْصِرُ وَيُبْصِرُوْنَۙ Fasatubṣiru wa yubṣirūna. Kelak engkau akan melihat dan mereka orang-orang kafir pun akan melihat, بِاَيِّىكُمُ الْمَفْتُوْنُ Bi’ayyikumul-maftūnu. siapa di antara kamu yang gila? اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖۖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ Inna rabbaka huwa alamu biman ḍalla an sabīlihī, wa huwa alamu bil-muhtadīna. Sesungguhnya Tuhanmulah yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya. Dialah yang paling mengetahui siapa orang yang mendapat petunjuk. فَلَا تُطِعِ الْمُكَذِّبِيْنَ Falā tuṭiil-mukażżibīna. Maka, janganlah engkau patuhi orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah. وَدُّوْا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُوْنَۚ Waddū lau tudhinu fayudhinūna. Mereka menginginkan agar engkau bersikap lunak. Maka, mereka bersikap lunak pula. وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِيْنٍۙ Wa lā tuṭi kulla ḥallāfim mahīnin. Janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah lagi berkepribadian hina, هَمَّازٍ مَّشَّاۤءٍۢ بِنَمِيْمٍۙ Hammāzim masysyā’im binamīmin. suka mencela, berjalan kian kemari menyebarkan fitnah berita bohong, مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ اَثِيْمٍۙ Mannāil lil-khairi mutadin aṡīmin. merintangi segala yang baik, melampaui batas dan banyak dosa, عُتُلٍّۢ بَعْدَ ذٰلِكَ زَنِيْمٍۙ Utullim bada żālika zanīmin. bertabiat kasar, dan selain itu juga terkenal kejahatannya, اَنْ كَانَ ذَا مَالٍ وَّبَنِيْنَۗ An kāna żā māliw wa banīna. karena dia kaya dan mempunyai banyak anak. اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِ اٰيٰتُنَا قَالَ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَۗ Iżā tutlā alaihi āyātunā qāla asāṭīrul-awwalīna. Apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepadanya, dia berkata, “Ini adalah dongengan orang-orang terdahulu.” سَنَسِمُهٗ عَلَى الْخُرْطُوْمِ Sanasimuhū alal-khurṭūmi. Kelak dia akan Kami beri tanda pada belalai hidung-nya. اِنَّا بَلَوْنٰهُمْ كَمَا بَلَوْنَآ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِۚ اِذْ اَقْسَمُوْا لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِيْنَۙ Innā balaunāhum kamā balaunā aṣḥābal-jannahti, iż aqsamū layaṣrimunnahā muṣbiḥīna. Sesungguhnya Kami telah menguji mereka orang musyrik Makkah sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun ketika mereka bersumpah bahwa mereka pasti akan memetik hasil-nya pada pagi hari, وَلَا يَسْتَثْنُوْنَ Wa lā yastaṡnūna. tetapi mereka tidak mengecualikan dengan mengucapkan, “Insyaallah”. فَطَافَ عَلَيْهَا طَاۤىِٕفٌ مِّنْ رَّبِّكَ وَهُمْ نَاۤىِٕمُوْنَ Fa ṭāfa alaihā ṭā’ifum mir rabbika wa hum nā’imūna. Lalu, kebun itu ditimpa bencana yang datang dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur. فَاَصْبَحَتْ كَالصَّرِيْمِۙ Fa aṣbaḥat kaṣ-ṣarīmi. Maka, jadilah kebun itu hitam karena terbakar seperti malam yang gelap gulita. فَتَنَادَوْا مُصْبِحِيْنَۙ Fa tanādau muṣbiḥīna. Lalu, mereka saling memanggil pada pagi hari, اَنِ اغْدُوْا عَلٰى حَرْثِكُمْ اِنْ كُنْتُمْ صٰرِمِيْنَ Anigdū alā ḥarṡikum in kuntum ṣārimīna. “Pergilah pagi-pagi ke kebunmu jika kamu hendak memetik hasil.” فَانْطَلَقُوْا وَهُمْ يَتَخَافَتُوْنَۙ Fanṭalaqū wa hum yatakhāfatūna. Mereka pun berangkat sambil berbisik-bisik, اَنْ لَّا يَدْخُلَنَّهَا الْيَوْمَ عَلَيْكُمْ مِّسْكِيْنٌۙ Allā yadkhulannahal-yauma alaikum miskīnun. “Pada hari ini jangan sampai ada orang miskin yang masuk ke dalam kebunmu.” وَّغَدَوْا عَلٰى حَرْدٍ قٰدِرِيْنَ Wa gadau alā ḥardin qādirīna. Berangkatlah mereka pada pagi hari dengan niat menghalangi orang-orang miskin. Mereka mengira mampu melakukan hal itu. فَلَمَّا رَاَوْهَا قَالُوْٓا اِنَّا لَضَاۤلُّوْنَۙ Falammā ra’auhā qālū innā laḍāllūna. Ketika melihat kebun itu, mereka berkata, “Sesungguhnya kita benar-benar orang sesat. بَلْ نَحْنُ مَحْرُوْمُوْنَ Bal naḥnu maḥrūmūna. Bahkan, kita tidak memperoleh apa pun.” قَالَ اَوْسَطُهُمْ اَلَمْ اَقُلْ لَّكُمْ لَوْلَا تُسَبِّحُوْنَ Qāla ausaṭuhum alam aqul lakum lau lā tusabbiḥūna. Seorang yang paling bijak di antara mereka berkata, “Bukankah aku telah mengatakan kepadamu hendaklah kamu bertasbih kepada Tuhanmu?” قَالُوْا سُبْحٰنَ رَبِّنَآ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيْنَ Qālū subḥāna rabbinā innā kunnā ẓālimīna. Mereka mengucapkan, “Mahasuci Tuhan kami. Sungguh, kami adalah orang-orang yang zalim.” فَاَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ يَّتَلَاوَمُوْنَ Fa’aqbala baḍuhum alā baḍiy yatalāwamūna. Mereka saling berhadapan dengan saling mencela. قَالُوْا يٰوَيْلَنَآ اِنَّا كُنَّا طٰغِيْنَ Qālū yā wailanā innā kunnā ṭāgīna. Mereka berkata, “Aduh celaka kita! Sesungguhnya kita adalah orang-orang yang melampaui batas. عَسٰى رَبُّنَآ اَنْ يُّبْدِلَنَا خَيْرًا مِّنْهَآ اِنَّآ اِلٰى رَبِّنَا رٰغِبُوْنَ Asā rabbunā ay yubdilanā khairam minhā innā ilā rabbinā rāgibūna. Mudah-mudahan Tuhan memberikan ganti kepada kita dengan yang lebih baik daripadanya. Sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dan kebaikan Tuhan kita.” كَذٰلِكَ الْعَذَابُۗ وَلَعَذَابُ الْاٰخِرَةِ اَكْبَرُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ ࣖ Każālikal-ażābu, wa laażābul-ākhirati akbaru, lau kānū yalamūna. Seperti itulah azab di dunia. Sungguh, azab akhirat lebih besar sekiranya mereka mengetahui. اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِ Inna lil-muttaqīna inda rabbihim jannātin-naīmi. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapatkan surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya. اَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِيْنَ كَالْمُجْرِمِيْنَۗ Afanajalul-muslimīna kal-mujrimīna. Apakah patut Kami memperlakukan orang-orang Islam orang yang tunduk kepada Allah seperti orang-orang yang pendurhaka orang kafir? مَا لَكُمْۗ كَيْفَ تَحْكُمُوْنَۚ Mā lakum, kaifa taḥkumūna. Mengapa kamu berbuat demikian? Bagaimana kamu mengambil putusan? اَمْ لَكُمْ كِتٰبٌ فِيْهِ تَدْرُسُوْنَۙ Am lakum kitābun fīhi tadrusūna. Atau, apakah kamu mempunyai kitab yang diturunkan Allah yang kamu pelajari? اِنَّ لَكُمْ فِيْهِ لَمَا تَخَيَّرُوْنَۚ Inna lakum fīhi lamā takhayyarūna. Sesungguhnya di dalamnya kamu dapat memilih apa saja yang kamu sukai. اَمْ لَكُمْ اَيْمَانٌ عَلَيْنَا بَالِغَةٌ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِۙ اِنَّ لَكُمْ لَمَا تَحْكُمُوْنَۚ Am lakum aimānun alainā bāligatun ilā yaumil-qiyāmahti, inna lakum lamā taḥkumūna. Atau, apakah kamu memperoleh janji-janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari Kiamat, yakni bahwa kamu dapat mengambil putusan sekehendakmu? سَلْهُمْ اَيُّهُمْ بِذٰلِكَ زَعِيْمٌۚ Salhum ayyuhum biżālika zaīmun. Tanyakanlah kepada mereka kaum musyrik siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap putusan yang diambil itu. اَمْ لَهُمْ شُرَكَاۤءُۚ فَلْيَأْتُوْا بِشُرَكَاۤىِٕهِمْ اِنْ كَانُوْا صٰدِقِيْنَ Am lahum syurakā'u, falya’tū bisyurakā’ihim in kānū ṣādiqīna. Atau, apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? Kalau begitu, hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka orang-orang benar. يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَّيُدْعَوْنَ اِلَى السُّجُوْدِ فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَۙ Yauma yuksyafu an sāqiw wa yudauna ilas-sujūdi falā yastaṭīūna. Ingatlah pada hari ketika betis disingkapkan yakni huru-hara di hari Kiamat dan mereka diseru untuk bersujud. Namun, mereka tidak mampu. خَاشِعَةً اَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ۗوَقَدْ كَانُوْا يُدْعَوْنَ اِلَى السُّجُوْدِ وَهُمْ سٰلِمُوْنَ Khāsyiatan abṣāruhum tarhaquhum żillahtun, wa qad kānū yudauna ilas-sujūdi wa hum sālimuna. Pandangan mereka tertunduk dan diliputi kehinaan. Sungguh, dahulu di dunia mereka telah diseru untuk bersujud pada waktu mereka sehat tetapi mereka enggan. فَذَرْنِيْ وَمَنْ يُّكَذِّبُ بِهٰذَا الْحَدِيْثِۗ سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَۙ Fażarnī wa may yukażżibu bihāżal-ḥadīṡi sanastadrijuhum min ḥaiṡu lā yalamūna. Biarkan Aku bersama orang-orang yang mendustakan perkataan ini Al-Qur’an. Kelak akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur menuju kebinasaan dari arah yang tidak mereka ketahui. وَاُمْلِيْ لَهُمْۗ اِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ Wa umlī lahum, inna kaidī matīnun. Aku memberi tenggang waktu kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku sangat teguh. اَمْ تَسْـَٔلُهُمْ اَجْرًا فَهُمْ مِّنْ مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُوْنَۚ Am tas’aluhum ajran fahum mim magramim muṡqalūna. Ataukah engkau Nabi Muhammad meminta imbalan kepada mereka sehingga mereka dibebani utang? اَمْ عِنْدَهُمُ الْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُوْنَ Am indahumul-gaibu fahum yaktubūna. Ataukah mereka mengetahui yang gaib lalu mereka menuliskannya? فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُنْ كَصَاحِبِ الْحُوْتِۘ اِذْ نَادٰى وَهُوَ مَكْظُوْمٌۗ Faṣbir liḥukmi rabbika wa lā takun kaṣāḥibil-ḥūti, iż nādā wa huwa makẓūmun. Oleh karena itu, bersabarlah Nabi Muhammad terhadap ketetapan Tuhanmu dan janganlah seperti orang yang berada dalam perut ikan Yunus ketika dia berdoa dengan hati sedih. لَوْلَآ اَنْ تَدٰرَكَهٗ نِعْمَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ لَنُبِذَ بِالْعَرَاۤءِ وَهُوَ مَذْمُوْمٌ Lau lā an tadārakahū nimatum mir rabbihī lanubiża bil-arā’i wa huwa mażmūmun. Seandainya dia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, pastilah dia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. فَاجْتَبٰىهُ رَبُّهٗ فَجَعَلَهٗ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ Fajtabāhu rabbuhū fajaalahū minaṣ-ṣāliḥīna. Tuhannya lalu memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang saleh. وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْلِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهٗ لَمَجْنُوْنٌ ۘ Wa iy yakādul-lażīna kafarū layuzliqūnaka bi’abṣārihim lammā samiuż żikra wa yaqūlūna innahū lamajnūnun. Sesungguhnya orang-orang yang kufur itu hampir-hampir menggelincirkanmu dengan pandangan matanya ketika mereka mendengar Al-Qur’an dan berkata, “Sesungguhnya dia Nabi Muhammad benar-benar orang gila.” وَمَا هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَ ࣖ Wa mā huwa illā żikrul lil-ālamīna. Al-Qur’an itu tidak lain kecuali peringatan bagi seluruh alam. Quick Links Yasin Al Waqiah Al Kahfi Al Mulk Ar Rahman An Nasr Al Baqarah At Tin Al Fatihah An Nas An Naba Al Qariah
TeksBacaan Surat Al Qalam Arab Latin dan Terjemahannya - FiqihMuslim.com. Penjelasan Lengkap Surah Al Qalam dan Hubungannya dengan Surah Al Haaqqah - Alif MH. Noble Qur'an (Juz-29, halaman-564), Al-Mulk 27-30, Al-Qalam 1-15. Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Qalam (2) | alqur'anmulia.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID Gwk7Fqs0kMj3SDSpdVmfWMJuZXoKvD6VsiP6YdZC2SFz1F9RNufIDA==
. cdqp4md4c1.pages.dev/557cdqp4md4c1.pages.dev/665cdqp4md4c1.pages.dev/564cdqp4md4c1.pages.dev/190cdqp4md4c1.pages.dev/165cdqp4md4c1.pages.dev/999cdqp4md4c1.pages.dev/314cdqp4md4c1.pages.dev/250cdqp4md4c1.pages.dev/167cdqp4md4c1.pages.dev/994cdqp4md4c1.pages.dev/801cdqp4md4c1.pages.dev/50cdqp4md4c1.pages.dev/552cdqp4md4c1.pages.dev/652cdqp4md4c1.pages.dev/387
latin surat al qalam